1. Tujuan (kembali)
-Mengetahui dan memahami materi tentang SCR Aplications
-Mampu membuat simulasi rangkaian SCR Aplications pada
aplikasi Proteus 8
2. Komponen (kembali)
2.1 Resistor
2.2 Kapasitor
2.3 Dioda
2.4 Baterai
2.5 Tran 2P3S
3. Dasar Teori (kembali)
Beberapa aplikasi yang mungkin untuk SCR dipertimbangkan
lima hal yaitu: sakelar statis, sistem kontrol fase, pengisi daya baterai,
pengontrol suhu, dan sistem penerangan darurat sumber tunggal.
Saklar statis seri setengah-gelombang juga termasuk aplikasi
SCR. Jika sakelar ditutup pada rangkaian, arus gerbang akan mengalir selama
bagian positif dari sinyal input, menyalakan SCR. Resistor R1 membatasi
besarnya gerbang arus. Ketika SCR menyala, tegangan anoda-ke katoda (VF) akan
turun ke nilai konduksi, menghasilkan arus gerbang yang sangat berkurang dan
sangat sedikit kerugian dalam sirkuit gerbang. Untuk wilayah negatif dari
sinyal input, SCR akan mati karena anoda negatif sehubungan dengan katoda.
Dioda D1 disertakan untuk mencegah pembalikan arus gerbang.
Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat dengan
SCR adalah Dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dengan Dioda
pada umumnya yang hanya mempunyai 2 kaki terminal, SCR adalah dioda yang
memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3 pada SCR tersebut dinamai dengan
Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi sebagai pengendali
(Control), sedangkan kaki lainnya sama
seperti Dioda pada umumnya yaitu Terminal “Anoda” dan Terminal “Katoda”. Silicon Controlled Rectifier (SCR) merupakan
salah satu dari anggota kelompok
komponen Thyristor.
Silicon Controlled Rectifier (SCR) atau Thrystor pertama
kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 1956. SCR memiliki kemampuan
untuk mengendalikan Tegangan dan daya
yang relatif tinggi dalam suatu perangkat kecil. Oleh karena itu SCR atau
Thyristor sering difungsikan sebagai Saklar (Switch) ataupun Pengendali
(Controller) dalam Rangkaian Elektronika yang menggunakan Tegangan / Arus
menengah-tinggi (Medium-High Power). Beberapa aplikasi SCR di rangkaian
elektronika diantaranya seperi rangkaian Lampu Dimmer, rangkaian Logika,
rangkaian osilator, rangkaian chopper, rangkaian pengendali kecepatan motor,
rangkaian inverter, rangkaian timer dan lain sebagainya.
Pada dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4 lapis
Semikonduktor yaitu PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) atau sering disebut
dengan PNPN Trioda. Terminal “Gate” yang berfungsi sebagai pengendali terletak
di lapisan bahan tipe-P yang berdekatan dengan kaki Terminal “Katoda”. Cara
kerja sebuah SCR hampir sama dengan sambungan dua buah bipolar transistor
(bipolar junction transistor).
Berikut ini adalah Diagram fisik dan Simbol dari SCR
(Silicon Controlled Rectifier) :
4. Prinsip Kerja rangkaian (kembali)
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal,
namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat
mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate
diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan
arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON”
maka selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu
(trigger) tersebut dilepaskan. Untuk
membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan
hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari
datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding
yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi
“OFF”, kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.
5. Gambar Rangkaian (kembali)
5. Gambar Rangkaian (kembali)
Half-wafe series statis switch
Half-wafe variable-resistance phase control
Battery-changing regulator
Single-source emergency-lighting system
6. Video
7. Link Download
Video Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar