DAFTAR ISI
1. Hardware
2. Komponen
3. Dasar Teori
4. Prinsip Kerja Rangkaian
5. Simulasi Rangkaian
6. Video
7. Link Download
1. Tujuan
1. Memahami cara kerja rangkaian Kontrol Tank Air.
2. Melakukan simulasi rangkaian Kontrol Tank Air.
3. Mendesain rangkaian Kontrol Tank Air.
2. Komponen
1. Baterai
2. Sumber tegangan AC (VSINE) atau menggunakan
Signal Generator
Signal Generator berfungsi sebagai sumber
tegangan AC pada rangkaian yang frekuensi, amplitudo, dan bentuk gelombangnya
dapat diatur.
3. Transistor NPN (BC548C/BC547)
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi
sinyal. Pada rangkaian water level sensor ini transistor hanya digunakan
sebagai saklar, dengan adanya arus di base maka transistor akan "on"
sehingga akan ada arus dari kolektor ke emitor.
4. Relay 5V
Berfungsi sebagai switch yang bekerja jika
kumparan dialiri arus.
5. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat arus
dalam rangkaian listrik.
6. LED
Berfungsi untuk lampu indikator ketinggian
air pada rangkaian.
7. Buzzer
Berfungsi sebagai indikator yang hidup jika
air pada tangki sudah penuh.
8. Motor AC (Pompa air)
Digunakan sebagai motor pompa air.
9. Dioda
Berfungsi untuk penyearah arus pada
rangkaian. Pada rangkaian ini dioda digunakan untuk mencegah arus balik masuk
ke output sensor dan opamp, serta untuk mencegah tegangan yang tinggi akibat
arus balik kumparan relay.
10. Switch dan Button
Berfungsi sebagai pemutus arus pada
rangkaian.
Sensor IR adalah sensor yang dapat
mendeteksi objek yang berada di depannya. Sensor Infrared digunakan untuk
mendeteksi gelombang inframerah yang dipantulkan dari IR LED menuju benda di
dekatnya dan pantulannya diterima oleh IR Photodioda.
12. Sensor PIR
Sensor PIR menggunakan objek di dekatnya
sebagai sumber atau transmitter inframerah. Objek-objek di dekat sensor ini
memancarkan energi yang dideteksi oleh IR Reciever.
3. Dasar Teori
1. Sensor PIR (Passive Infrared)
Sensor PIR itu sendiri memiliki dua slot di
dalamnya, masing-masing slot terbuat dari bahan khusus yang sensitif terhadap
IR. Ketika sensor dalam keadaan idle, kedua slot mendeteksi jumlah IR yang
sama, jumlah sekitar terpancar dari ruangan atau dinding atau di luar ruangan.
Ketika tubuh hangat seperti manusia atau hewan lewat, ia pertama-tama memotong
setengah dari sensor PIR, yang menyebabkan perubahan diferensial positif antara
kedua bagian. Ketika tubuh hangat meninggalkan daerah penginderaan, kebalikannya
terjadi, di mana sensor menghasilkan perubahan diferensial negatif. Pulsa
perubahan inilah yang terdeteksi.
2. Sensor IR (infrared)
Sensor Inframerah biasanya digunakan untuk
robot pengikut garis dan robot penghindaran rintangan untuk mendeteksi garis atau
benda di sekitarnya. Sensor bekerja dengan mendeteksi cahaya yang dipantulkan
yang berasal dari LED inframerahnya sendiri. Dengan mengukur jumlah cahaya
inframerah yang dipantulkan, ia dapat mendeteksi cahaya atau gelap (garis) atau
bahkan objek langsung di depannya. LED merah onboard digunakan untuk
menunjukkan keberadaan suatu objek atau mendeteksi garis. Rentang penginderaan
dapat disesuaikan dengan resistor variabel bawaan.
3. Transistor NPN (BC548C dan BC547)
Selain digunakan sebagai penguat,
transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian
elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan
mencapai titk jenuh. Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara
maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada
hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor
bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off
sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
4. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi.
4. Prinsip Kerja Rangkaian
Rangkaian ini menggunakan 3 transistor npn yang
berfungsi sebagai saklar. Jika kaki base transistor yang digunakan sebagai
probe level di dalam air terhubung dengan kaki probe common maka akan ada arus
kecil yang mengalir di kaki base transistor dan akan mengaktifkan transistor
sehingga arus dari kolektor ke emitor bisa lewat dan led akan hidup. Relay pada
pompa air diatur pada normally open (NO) sehingga saat air dalam tangki kosong
pompa air akan hidup, terus mengisi air ke dalam tangki dan akan berhenti
mengisi air saat ada arus yang mengaktifkan relay. Relay pada buzzer diatur
pada normally closed (NO) sehingga buzzer akan tetap mati dan hanya akan hidup
saat ada arus yang mengaktifkan relay. Saat air dalam tangki mulai penuh dan
probe level tertinggi tersambung dengan probe common, maka transistor akan
aktif menghidupkan led merah dan relay sehingga pompa air akan mati dan buzzer
akan hidup menandakan air sudah penuh. Sensor PIR dan IR digunakan untuk
mengaktifkan relay 3, 4, dan 5 yang berfungsi untuk mematikan seluruh rangkaian
jika kedua sensor memiliki output HIGH.
Kondisi saat air sudah setengah terisi
Kondisi saat air sudah terisi penuh
Kondisi jika sensor aktif. Seluruh sistem akan mati.
6. Video simulasi
7. Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar